Musyawarah Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Kapanewon Turi, Muhammadiyah berkemajuan Mewujudkan Turi Berkeadaban
Wakil ketua PDM Sleman, H. Arief Sulistiyo, tekankan Muhammadiyah lahir dan terbentuk tahun 1912, jauh sebelum Negara Indonesia lahir. Hal tersebut disampaikan dalam. Sambutan/pidato Iftitah pada pembukaan Musyawarah Cabang Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Pakem yang diselenggarakan Ahad, 6 Agustus 2023.
Dengan mengutip surat al maun, Arief Sulistyo kembali mengingatkan keluarga besar muhammadiyah bahwa awal berdirinya Muhamadiyah diawali dengan gerakan kemanusian berupa pengamalan ajaran memberi makan orang miskin kepada para ‘pengemis/gelandangan yang ada di sekitar alun alun utara depan kraton Yogyakarta yang kemudian melahirkan panti asuhan.
Gerakan dakwah tersebut kemudian terus berkembang dan menonjol di bidang pendidikan dan Kesehatan. Dengan mengutip pasal 7 Angaran dasar Muhammadiyah, Arief menyampaikan komitmen Muhammadiyah untuk bergerak di seluruh bidang kehidupan. Oleh karena itu, Musyawarah Cabang diharapkan mampu menangkap pesan Pimpinan diatas agar dijabarkan do tingkat cabang dengan melihat peluang dan potensi yang ada. Tidak ketinggalan Arief menekankan agar Muhammadiyah bersama-sama melakukan advokasi kepada kaum mustadz’afin melalui program pemberdayakan masyarakat seperti mengelola sampah yang semakin menadi masalah umum, mendampingi petani dan komunitas lainnya. Hal tersebut agar di sinergikan dengan pemerintah kapanewon dan kalurahan yang siap bergandengan tangan bersama Muhammadiyah.
Terakhir, untuk menguatkan para calon pimpinan, Arief mengutip pernyataan jenderal sudirman, “memang berat jadi kader, kalau ragu sebaiknya pulang”. Ia menambahkan bahwa kalau dilakukan dengan ikhlas, mereka orang orang yang. Beruntung (muflihun)