Pada
hari Kamis, 16 September 2021, SMK Muhammadiyah 2 Turi mengadakan acara
Sosialisasi Terapi Pasca Covid, Pembuatan Pupuk Kompos dan Pengelolaan Limbah
Plastik. Acara ini dimulai sekitar pukul 13.30 WIB. Ada 3 materi yang
disampaikan dalam acara ini. Materi pertama disampaikan oleh dr Imam. Beliau
menyampaikan materi tentang Terapi Pasca
Covid. Beliau menyampaikan bahwa beliau baru sembuh dari Corona. Tetapi
ternyata badan masih terasa belum nyaman meskipun sudah dinyatakan sembuh.
Kemudian beliau mengikuti terapi sinar infra merah yang bisa melancarkan
peredaran darah. Dalam waktu 10 hari badan sudah lebih nyaman. Sinar infra
merah ternyata bisa mempercepat kesembuhan pasien covid. Klinik SMK
Muhammadiyah 2 Turi memberikan pelayanan terapi pasca covid.
Materi
kedua adalah mengenai pengelolaan sampah
organik dan pembuatan kompos skala
rumah tangga oleh bapak Agus Nugroho Setiawan dari Program Studi Agroteknologi
UMY. Beliau menyampaikan permasalahan sampah. Sampah yg paling banyak adalah
sampah organik. Jenis - jenis sampah :
1. Sampah organik dari sisa makhluk hidup
yang sudah mati
2. Sampah anorganik merupakan jenis sampah yang sulit terurai secara alami di
dalam tanah. Jenis sampah ini
dapat ditemukan dalam bentuk botol plastik,
gelas kaca, dan sejenisnya.
3. B3 / Bahan Beracun dan Berbahaya adalah
zat atau bahan-bahan lain yang
dapat membahayakan
kesehatan atau kelangsungan hidup manusia, makhluk
lain, dan atau lingkungan hidup pada
umumnya. Karena sifat-sifatnya itu,
bahan
berbahaya dan beracun serta limbahnya memerlukan penanganan
yang khusus.
Contoh Baterei bekas, neon dan bolam bekas, kaleng aerosol
kosong, dan lain – lain.
Limbah
organik dihasilkan dari sisa - sisa makhluk hidup. Limbah ini bisa dibuat menjadi
pupuk organik yang bisa berbentuk padat dan cair. Ada banyak sekali jenis pupuk
organik, antara lain :
1.
Kompos
Bahan organik akan mengalami
pelapukan. Secara alamiah bahan organik akan
terurai. Jenis – jenis kompos :
a.
Pupuk kompos aerob menggunakan oksigen.
b.
Pupuk bokhasi menggunakan bakteri.
c.
Pupuk vermikompos menggunakan makroorganisme seperti cacing.
d.
Pupuk Organik Cair ( POC)
2. Pupuk
hijau
3. Pupuk
kandang,
4. Sisa panen
Alat
untuk membuat kompos adalah komposter. Jenis - jenis komposter :
1. Takakura
2. Komposter drum
3. Komposter grabah
4. Komposter biopori
Materi
ketiga adalah dari Ibu Mustika Dewi ( Dinas Lingkungan Hidup) yaitu mengenai Pengelolaan Limbah Plastik dengan
menggunakan 3 R : Reuse, Reduce, Recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih
dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi
segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti
mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang
bermanfaat.
Kondisi
lingkungan saat ini sudah mengalami banyak kerusakan. Pembuangan sampah,
penebangan hutan, pembakaran sampah mengakibatkan kerusakan lingkungan. Oleh
karena itu, diperlukan adanya Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH).
Untuk Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)
jalur formal yaitu kegiatan pendidikan di bidang lingkungan hidup yang
diselenggarakan melalui sekolah, terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi dan dilakukan secara terstruktur dan
berjenjang dengan metode pendekatan kurikulum yang terintegrasi maupun
kurikulum yang monolitik (tersendiri). Sedangkan untuk Pendidikan Lingkungan Hidup non formal adalah kegiatan pendidikan
di bidang lingkungan hidup yang dilakukan di luar sekolah yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang (misalnya pelatihan AMDAL, ISO
14000, PPNS).
Daftar Pustaka
http://rizkabahrul.blogspot.com/2013/06/sistem-pendidikan-lingkungan-hidup_1743.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_organik#Kompos